Struktur Beton 2 : "Pengenalan Diagram Interaksi kolom Beton" Fast Learning 30 Maret 2024#civil

By The Engineer Study

ScienceEducationTechnology
Share:

Key Concepts:

  • Diagram Interaksi Kolom: Grafik yang menggambarkan hubungan antara beban aksial (PN) dan momen lentur (MN) yang dapat ditahan oleh kolom.
  • Kondisi Batas Keruntuhan: Kondisi di mana kolom mencapai batas kemampuannya menahan beban, meliputi keruntuhan seimbang, tarik, dan tekan.
  • Keruntuhan Seimbang (Balanced Failure): Kondisi di mana beton mencapai regangan maksimum (0.003) dan tulangan baja mencapai regangan leleh (fy/Es) secara bersamaan.
  • Keruntuhan Tarik (Tension Failure): Kondisi di mana tulangan baja mencapai regangan leleh sebelum beton mencapai regangan maksimum.
  • Keruntuhan Tekan (Compression Failure): Kondisi di mana beton mencapai regangan maksimum sebelum tulangan baja mencapai regangan leleh.
  • Eksentrisitas (e): Jarak antara titik aplikasi beban aksial terhadap titik berat penampang kolom.
  • Faktor Reduksi Kekuatan (φ): Faktor yang digunakan untuk mengurangi kekuatan nominal kolom untuk memperhitungkan ketidakpastian dalam material dan konstruksi.
  • Blok Tegangan Beton Whitney: Penyederhanaan distribusi tegangan beton dalam perhitungan kekuatan kolom.

1. Pengenalan Diagram Interaksi Kolom

  • Diagram interaksi kolom menggambarkan perilaku keruntuhan kolom dengan menghubungkan kapasitas aksial (PN) dan kapasitas momen lentur (MN).
  • Kurva diagram menunjukkan batas runtuh kolom dalam menerima kombinasi beban aksial (P) dan momen lentur (M).
  • Kombinasi beban P dan M yang berada di dalam kurva diagram interaksi dianggap aman.
  • Pada kurva diagram interaksi, diasumsikan beton pada sisi tekan runtuh pada regangan 0.003.
  • Distribusi regangan menunjukkan kehancuran kolom pada berbagai nilai kombinasi P dan Mn.

2. Kondisi Batas Keruntuhan Kolom

  • Diagram interaksi kolom menunjukkan ragam keruntuhan setiap kombinasi nilai PN dan Mn.
  • Titik-titik keruntuhan memiliki perilaku runtuh yang berbeda dan bertemu pada titik C (kondisi seimbang).
  • Kondisi seimbang (titik C) terjadi ketika beton tekan hancur bersamaan dengan tulangan baja tarik mencapai leleh.
  • Daerah di atas titik C pada diagram interaksi adalah zona keruntuhan tekan, sedangkan di bawahnya adalah zona keruntuhan tarik.
  • Kondisi Keruntuhan:
    • Seimbang: Regangan beton maksimum, regangan baja maksimum.
    • Tekan: PN > PB.
    • Tarik: PB > PN.

3. Penampang Kolom dengan Keruntuhan Seimbang

  • Kondisi seimbang terjadi ketika regangan beton mencapai 0.003 dan regangan baja mencapai fy/Es.
  • Untuk menentukan nilai PB (beban aksial seimbang) dan EB (eksentrisitas seimbang), perlu analisis gaya-gaya dalam pada penampang.
  • Gaya-gaya dalam meliputi:
    • TS (Tension Steel): Gaya tarik pada tulangan baja tarik.
    • CC (Compression Concrete): Gaya tekan pada beton.
    • CS (Compression Steel): Gaya tekan pada tulangan baja tekan.
  • Persamaan kesetimbangan gaya horizontal: PB = CC + CS - TS.
  • Persamaan momen terhadap pusat berat plastis: MB = CC * (d - a/2 - d') + CS * (d - d' - d'') + TS * d''.
  • EB = MB / PB.

Contoh Soal Keruntuhan Seimbang:

  • Diketahui penampang kolom dengan dimensi B = 350 mm, H = 550 mm, fc' = 27.5 MPa, fy = 400 MPa, tulangan 4D29.
  • Hitung nilai eyy = fy / Es = 0.002.
  • Hitung CB = 600 / (600 + fy) * d = 291 mm.
  • Hitung AB = β1 * CB = 0.85 * 291 = 247.35 mm.
  • Periksa keluluhan tulangan tekan: fs' = 465.98 MPa > fy (sudah luluh).
  • Hitung CC, TS, dan CS menggunakan rumus yang sesuai.
  • Hitung PB = CC + CS - TS = 1961.92 kN.
  • Hitung MB menggunakan persamaan momen.
  • Hitung EB = MB / PB = 375.54 mm.
  • Hitung φPB dan φMB dengan φ = 0.65.

4. Penampang Kolom dengan Keruntuhan Tarik

  • Keruntuhan tarik terjadi jika PB > PN atau e > EB.
  • Jika tulangan tekan luluh (fs' = fy) dan tulangan tarik luluh (fs = fy).
  • Ambil momen terhadap AS untuk mendapatkan persamaan PN.
  • Ambil momen terhadap CC untuk mendapatkan persamaan PN.
  • Samakan kedua persamaan PN untuk mencari nilai a (tinggi blok tegangan beton).
  • Gunakan rumus ABC jika diperlukan untuk menyelesaikan persamaan kuadrat.
  • Substitusi nilai a untuk mendapatkan PN dan MN.
  • Periksa apakah tulangan tekan sudah luluh.

Contoh Soal Keruntuhan Tarik:

  • Diketahui penampang kolom yang sama dengan contoh sebelumnya, dengan e = 500 mm (e > EB).
  • Cek apakah e > EB (500 > 375.54, benar).
  • Hitung PN menggunakan persamaan kesetimbangan.
  • Hitung PN dari persamaan momen terhadap AS.
  • Samakan kedua persamaan PN untuk mendapatkan nilai a.
  • Substitusi nilai a untuk mendapatkan PN dan MN.
  • Periksa keluluhan tulangan tekan dan tarik.
  • Tentukan faktor reduksi kekuatan (φ) berdasarkan regangan tulangan tarik (εt) menggunakan grafik atau persamaan.
  • Hitung φPN dan φMN.

5. Penampang Kolom dengan Keruntuhan Tekan

  • Keruntuhan tekan terjadi jika PN > PB atau e < EB.
  • Prosedur perhitungan mirip dengan keruntuhan tarik, tetapi perlu diperhatikan bahwa tulangan tekan mungkin belum luluh.
  • Jika tulangan tekan belum luluh, hitung fs' menggunakan persamaan regangan dan tegangan.
  • Substitusi nilai fs' ke dalam persamaan kesetimbangan untuk mendapatkan PN.
  • Tentukan faktor reduksi kekuatan (φ) berdasarkan regangan tulangan tarik (εt).
  • Hitung φPN dan φMN.

Contoh Soal Keruntuhan Tekan:

  • Diketahui penampang kolom yang sama dengan contoh sebelumnya, dengan e = 250 mm (e < EB).
  • Cek apakah e < EB (250 < 375.54, benar).
  • Hitung PN menggunakan persamaan kesetimbangan.
  • Hitung PN dari persamaan momen terhadap AS.
  • Samakan kedua persamaan PN untuk mendapatkan nilai a.
  • Substitusi nilai a untuk mendapatkan PN dan MN.
  • Periksa keluluhan tulangan tekan dan tarik.
  • Tentukan faktor reduksi kekuatan (φ) berdasarkan regangan tulangan tarik (εt).
  • Hitung φPN dan φMN.

6. Kesimpulan

  • Diagram interaksi kolom adalah alat penting untuk mendesain kolom yang mampu menahan kombinasi beban aksial dan momen lentur.
  • Memahami kondisi batas keruntuhan (seimbang, tarik, tekan) sangat penting untuk memastikan keamanan struktur.
  • Prosedur perhitungan untuk setiap kondisi keruntuhan melibatkan analisis gaya-gaya dalam, persamaan kesetimbangan, dan penentuan faktor reduksi kekuatan.
  • Contoh soal memberikan panduan langkah demi langkah untuk menerapkan konsep-konsep ini dalam desain praktis.
  • Nilai eksentrisitas (e) sangat menentukan jenis keruntuhan yang terjadi pada kolom.

Technical Terms and Concepts:

  • fc': Kuat tekan beton.
  • fy: Kuat leleh baja.
  • Es: Modulus elastisitas baja.
  • β1: Faktor yang terkait dengan bentuk diagram tegangan beton.
  • d: Jarak dari tepi tekan beton ke pusat tulangan tarik.
  • d': Jarak dari tepi tekan beton ke pusat tulangan tekan.
  • a: Tinggi blok tegangan beton Whitney.
  • c: Jarak dari tepi tekan beton ke garis netral.
  • εt: Regangan tulangan tarik terjauh.
  • φ: Faktor reduksi kekuatan.

Chat with this Video

AI-Powered

Hi! I can answer questions about this video "Struktur Beton 2 : "Pengenalan Diagram Interaksi kolom Beton" Fast Learning 30 Maret 2024#civil". What would you like to know?

Chat is based on the transcript of this video and may not be 100% accurate.

Related Videos

Ready to summarize another video?

Summarize YouTube Video