Pengusaha Muda Berusia 20 Tahun Sukses Usaha Mie Ramen Hingga Omset 200 Juta dan Punya 4 cabang!
By Punca Media
Ramen Head: Kisah Mima, dari Kegagalan Hingga Omset Ratusan Juta
Key Concepts:
- Wirausaha kuliner, ramen, ghost kitchen, validasi pasar, marketing TikTok, menu ramen (niku, nemotory, kari, dry ramen), resep otentik vs. adaptasi lokal, mental pengusaha, keberanian, keyakinan, kegagalan sebagai pembelajaran, manajemen karyawan.
1. Latar Belakang dan Awal Mula Usaha:
- Mima, owner Ramen Head, memiliki latar belakang keluarga pengusaha yang memotivasinya untuk berwirausaha.
- Sebelum Ramen Head, Mima memiliki coffee shop bernama Suzuku (2019) dan ghost kitchen bernama Momentai (jualan mentai secara online).
- Momentai menjadi validasi awal bahwa masakannya disukai, mendorongnya untuk terjun lebih dalam ke F&B.
- Ramen Head didirikan pada tahun 2022.
2. Keyakinan dan Pembelajaran dari Kegagalan:
- Mima menekankan pentingnya keyakinan pada potensi diri sendiri.
- Pengalaman gagal dengan brand letter bag dan jualan hijab saat kuliah menjadi pelajaran berharga.
- Kegagalan dilihat sebagai bagian dari proses dan motivasi untuk terus mencoba.
- "Kalau mau jadi pengusaha ya Semuanya Harus diusahain gitu loh."
3. Visi dan Misi Ramen Head:
- Visi: Ramen Head hadir di seluruh Indonesia.
- Misi: Menyediakan ramen enak dan terjangkau, bukan "ramen abal-abal".
4. Tantangan Awal dan Strategi Marketing:
- Tantangan utama: Belum mengenal pasar, target market, dan preferensi konsumen.
- Awalnya sepi, hanya mengandalkan undangan teman-teman.
- Titik balik: Customer membuat konten TikTok tentang Ramen Head yang viral.
- Pelajaran: Pentingnya memanfaatkan sosial media, khususnya TikTok, untuk marketing.
5. Menu dan Resep Ramen Head:
- Menu kuah:
- Niku: Rasa light, tidak creamy.
- Nemotory: Basic creamy dari kaldu ayam.
- Kari: Rasa rempah kari.
- Menu lain: Dry ramen (ramen goreng), Rice Bowl, snack (karage, salmon ball).
- Topping: Beef, Katsu (semua resep buatan sendiri).
- Proses pembuatan resep:
- Awalnya bingung mau jualan apa.
- Riset dengan mencoba berbagai ramen di Jogja.
- Target: Rasa harus disukai oleh diri sendiri dan teman-teman.
- Resep final ditemukan saat training karyawan (H-3 pembukaan).
6. Respon Negatif dan Cara Menghadapinya:
- Menerima komentar negatif seperti "ramennya nggak otentik" atau "nggak Jepang banget".
- Alasan tidak otentik: Resep disesuaikan dengan lidah Indonesia agar lebih mudah diterima.
- Cara menghadapi: Tidak dipedulikan, fokus membuktikan dengan tindakan.
- "Udah divideoin aja kita buktiin aja actionnya aja yang banyak."
7. Perjuangan Awal dan Titik Balik:
- Bulan-bulan pertama sepi, bahkan Mima memesan ramen sendiri secara online.
- Bulan ketiga: Booming, omset mencapai Rp 150 juta.
- Omset tertinggi: Rp 200 juta per bulan di outlet Pandega.
- Omset per outlet bervariasi (Rp 90 juta - Rp 150 juta).
8. Lokasi Outlet dan Manajemen Karyawan:
- Outlet: Pandega, Kusuma (eks Suzuku), Magelang (view pegunungan), Godean.
- Manajemen karyawan: Tidak formal, santai.
- Beberapa karyawan bahkan tidak tahu bahwa Mima adalah owner.
- Mima menyukai situasi tersebut karena bisa mengamati cara karyawan melayani customer.
- Jumlah karyawan: 60 orang (belum termasuk cabang baru).
9. Pesan untuk Calon Pengusaha:
- Mental keberanian untuk membuka usaha.
- Keyakinan pada diri sendiri.
- Jangan takut gagal, coba lagi.
10. Kesimpulan:
Kisah Mima dan Ramen Head adalah contoh nyata bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Dengan keyakinan, keberanian, dan kemampuan beradaptasi, Mima berhasil membangun bisnis ramen yang sukses, bahkan setelah mengalami berbagai tantangan dan respon negatif. Kunci suksesnya terletak pada validasi pasar, strategi marketing yang tepat (TikTok), dan resep yang disesuaikan dengan selera lokal.
Chat with this Video
AI-PoweredHi! I can answer questions about this video "Pengusaha Muda Berusia 20 Tahun Sukses Usaha Mie Ramen Hingga Omset 200 Juta dan Punya 4 cabang!". What would you like to know?