membumikan Pancasila 1

By akhwani kuliah

EducationPoliticsSociety
Share:

Key Concepts

Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai pandangan dunia (Weltanschauung), sumber historis Pancasila, sumber politis Pancasila, sumber sosiologis Pancasila, membumikan Pancasila, tantangan membumikan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, persatuan Indonesia, ideologi, titik tumpu, titik temu, titik uji, radikalisme, kosmopolitanisme, liberalisme, ideologi transnasional, individualisme, hedonisme, BPUPKI, Dokuritsu Junbi Cosakai, Pancasila sebagai philosofische grondslag, Trisila, Ekasila, gotong royong, pembukaan UUD 1945, amandemen UUD 1945, mutiara Pancasila, praksis, generasi milenial, digital immigrant, lemahnya pemahaman Pancasila, eksklusivisme sosial, kesenjangan sosial, pelembagaan Pancasila, keteladanan Pancasila, strategi kebudayaan, siasat pokok kebudayaan, gotong royong budaya nusantara.

Membumikan Pancasila: Tantangan dan Strategi

1. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Dunia

  • Pancasila sebagai Dasar Negara: Dijelaskan sebagai philosofische grondslag (pijakan filosofis) yang menjadi pondasi bagi seluruh aspek kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Analogi rumah digunakan untuk menggambarkan pentingnya Pancasila sebagai dasar yang harus selalu menjadi acuan dalam setiap tindakan.
  • Pancasila sebagai Pandangan Dunia (Weltanschauung): Pancasila adalah sumber kesadaran berbangsa dan bernegara, ideologi yang mempersatukan, dan bintang penuntun dinamis bagi kemajuan bangsa. Fungsinya sebagai titik tumbuh, titik temu, dan titik uji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Contoh Sila Ketiga (Persatuan Indonesia): Persatuan akan terwujud jika Pancasila menjadi landasan. Kesadaran akan keberagaman (Bhinneka Tunggal Ika) penting untuk mewujudkan kondisi yang nyaman, sejahtera, dan adil.

2. Tantangan Membumikan Pancasila di Era Modern

  • Ancaman Ideologi: Radikalisme, kosmopolitanisme, liberalisme, ideologi transnasional, individualisme, dan hedonisme mengintai bangsa. Konflik yang mengatasnamakan suku, agama, ras, dan minimnya pemahaman terhadap Pancasila menjadi tantangan.
  • Survei 2018: Hasil survei menunjukkan kecenderungan penurunan pemahaman dan pengamalan Pancasila, yang dianggap membahayakan. Diharapkan tren ini berbalik naik.
  • Kesenjangan Realita dan Teori: Seringkali realita tidak sesuai dengan teori Pancasila yang diajarkan, misalnya masih terjadi intoleransi, konflik kepentingan, dan perilaku oknum pejabat yang tidak sesuai dengan idealisme Pancasila.

3. Sumber Historis Pancasila

  • Sidang BPUPKI: Dibahas mengenai sidang BPUPKI pertama (29 Mei - 1 Juni) di mana tokoh-tokoh seperti Yamin dan Soekarno menyampaikan gagasan dasar negara.
  • Pidato 1 Juni Soekarno: Soekarno mengemukakan lima prinsip dasar yang disebut Pancasila. Jika lima prinsip tidak disetujui, Soekarno menawarkan Trisila (tiga prinsip) atau Ekasila (satu prinsip, yaitu gotong royong).
  • Pancasila sebagai Falsafah Negara: Pancasila muncul dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang sama-sama dijajah dan memiliki keinginan untuk hidup nyaman dan sejahtera.
  • Proses Pengesahan: Rumusan Pancasila disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945.
  • Dua Hal yang Tidak Bisa Diubah: Pancasila dan pembukaan UUD 1945 tidak bisa diubah karena pembukaan UUD 1945 memuat Pancasila.

4. Menggali Mutiara Pancasila

  • Konsep Mutiara Pancasila: Menggali, menemukenali, dan menghadirkan nilai-nilai Pancasila dalam praksis keseharian.
  • Tantangan Utama: Mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masih menjadi tantangan utama.
  • Tanggung Jawab Bersama: Tugas membumikan Pancasila adalah tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia.
  • Pendekatan Generasi Milenial: Membutuhkan strategi dan pendekatan yang berbeda untuk menjangkau generasi muda milenial yang memiliki karakteristik dan latar belakang sosio-historis yang berbeda. Pendidikan harus sesuai dengan zamannya.
  • Solusi dari Generasi Muda: Solusi untuk permasalahan terkait Pancasila sangat mungkin datang dari generasi muda itu sendiri.

5. Lima Isu Strategis dalam Membumikan Pancasila

  1. Lemahnya Pemahaman akan Pancasila: Pancasila masih dianggap sebagai hafalan dan belum diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi menjadi upaya untuk menangkal hal ini.
  2. Eksklusivisme Sosial: Adanya golongan-golongan, kelas-kelas sosial, dan kesenjangan sosial.
  3. Kesenjangan Sosial: Ketidaksetaraan antara si kaya dan si miskin.
  4. Pelembagaan Pancasila: Peran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam mempromosikan dan mengarusutamakan Pancasila.
  5. Keteladanan Pancasila: Pentingnya meneladani tokoh-tokoh bangsa dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Buku "Mata Air Keteladanan" direkomendasikan.

6. Strategi Kebudayaan dan Gotong Royong

  • Pertemuan berikutnya akan membahas lebih detail mengenai masing-masing isu strategis dan menyusun strategi untuk membumikan Pancasila.
  • Strategi kebudayaan, siasat pokok kebudayaan, dan gotong royong budaya nusantara akan menjadi fokus pembahasan.

Kesimpulan

Membumikan Pancasila adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan pemahaman mendalam, keteladanan, dan strategi yang relevan dengan perkembangan zaman. Tantangan seperti ideologi asing, kesenjangan sosial, dan lemahnya pemahaman harus diatasi dengan pendekatan yang tepat, terutama dalam menjangkau generasi muda. Gotong royong dan pelestarian budaya nusantara menjadi kunci dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Chat with this Video

AI-Powered

Hi! I can answer questions about this video "membumikan Pancasila 1". What would you like to know?

Chat is based on the transcript of this video and may not be 100% accurate.

Related Videos

Ready to summarize another video?

Summarize YouTube Video