Kengerian Bom Hiroshima, Suhu Mencapai 7.000 Derajat Celcius, Satu Kota Lebur

Key Concepts:

• Bom atom "Little Boy"
• Hiroshima
• Perang Dunia II
• Julius Robert Oppenheimer
• Radiasi nuklir
• Target strategis
• Dampak ledakan bom atom

Ledakan Bom Atom di Hiroshima

Pada tanggal 6 Agustus 1945, pukul 8:15 pagi, pesawat B29 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom "Little Boy" di atas Kota Hiroshima, Jepang. Bom ini memiliki panjang 3 meter, lebar 71 cm, dan berat 4000 kg.

Detail Ledakan

Bom dijatuhkan dari ketinggian 580 meter di atas rumah sakit Cima. 45 detik setelah dijatuhkan, suhu permukaan tanah mencapai 7000 derajat Celcius. Ledakan tersebut menewaskan sekitar 140.000 orang.

Latar Belakang dan Alasan Penyerangan

Amerika Serikat mengklaim telah menawarkan Jepang untuk menyerah sebelum menjatuhkan bom, namun Jepang menolak. Hiroshima dipilih sebagai target strategis karena terdapat markas militer dan pelabuhan utama di kota tersebut. Populasi Hiroshima saat itu sekitar 350.000 jiwa.

Dampak Fisik dan Kemanusiaan

Ledakan bom setara dengan 15.000 ton TNT, menghancurkan 5 mil persegi dari Kota Hiroshima. 70% bangunan di Hiroshima runtuh. Selain korban jiwa langsung, ledakan juga menyebabkan radiasi nuklir yang berdampak jangka panjang.

Konsekuensi Jangka Panjang

Warga yang selamat menderita berbagai penyakit kronis, termasuk kanker, akibat radiasi nuklir. 90% dokter dan perawat di Hiroshima tewas, hanya menyisakan tiga dari 45 rumah sakit yang berfungsi. Petugas medis dari luar yang datang untuk memberikan pertolongan juga tewas karena paparan radiasi.

Peran Oppenheimer

Bom "Little Boy" dibuat oleh Julius Robert Oppenheimer. Ledakan bom ini mengakhiri Perang Dunia II, tetapi meninggalkan data abadi tentang korban jiwa dan dampak radiasi.

Kesimpulan

Ledakan bom atom di Hiroshima merupakan peristiwa tragis yang menyebabkan kehancuran besar dan penderitaan jangka panjang. Selain dampak fisik dan korban jiwa, radiasi nuklir menyebabkan masalah kesehatan yang berkepanjangan bagi para penyintas. Peristiwa ini menjadi pengingat akan dampak mengerikan dari senjata nuklir.