FARMAKOLOGI ANTIANGINA

By Mirnawati Salampe

ScienceEducation
Share:

Farmakologi Antiangina

Key Concepts: Angina pectoris, iskemia miokardium, vasodilator, cardiac depresan, nitrat, calcium channel blockers, beta-blockers, preload, afterload, vasospasme, aterosklerosis, profilaksis.

Apa Itu Angina Pectoris?

Angina pectoris adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan akibat penyakit jantung koroner. Penyebabnya adalah penyempitan atau penyumbatan arteri koroner yang mengakibatkan iskemia miokardium (kekurangan oksigen pada otot jantung). Angina sering terjadi saat kebutuhan oksigen otot jantung meningkat (misalnya, saat beraktivitas) sementara suplai darah berkurang.

Penyebab Angina Pectoris

  • Penurunan Suplai Darah:
    • Vasospasme Pembuluh Darah: Penyebab Angina varian.
    • Stenosis oleh Plak Aterosklerosis: Penyebab paling umum pada Angina stabil.
    • Trombosis pada Arteri Koroner: Pembentukan trombus pada area plak aterosklerosis.
  • Peningkatan Kebutuhan Oksigen Jantung:
    • Peningkatan denyut jantung.
    • Peningkatan kontraktilitas jantung.
    • Peningkatan afterload dan preload.

Angina pectoris terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan oksigen di otot jantung.

Penanganan Angina Pectoris

Obat-obatan antiangina bekerja dengan cara:

  • Menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung.
  • Meningkatkan suplai oksigen ke otot jantung.

Kategori obat antiangina:

  • Vasodilator: Nitrat dan Calcium Channel Blockers.
  • Cardiac Depresan: Beta-Blockers dan Calcium Channel Blockers.

Mekanisme Kerja Nitrat

  1. Gugus Nitro pada nitrat direduksi menjadi nitric oxide (NO) oleh enzim.
  2. NO mengaktifkan guanyl siklase (GC).
  3. GC mengubah GTP menjadi cGMP.
  4. cGMP mengaktifkan fosfatase yang mendefosforilasi rantai ringan miosin.
  5. Penurunan interaksi aktin dan miosin menyebabkan relaksasi otot polos (vasodilatasi).
  • Dosis Rendah: Dilatasi Vena (efek venodilatasi) mengurangi preload (jumlah darah yang kembali ke jantung), menurunkan beban kerja jantung, dan mengurangi kebutuhan oksigen.
  • Dosis Tinggi: Vasodilatasi Arteri mengurangi afterload (resistensi yang harus dihadapi jantung selama sistolik), menurunkan kebutuhan oksigen.
  • Nitrat juga melebarkan Arteri koroner, meningkatkan suplai oksigen ke otot jantung.

Nitrat meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan kebutuhan oksigen.

Penggunaan Nitrat

  • Penggunaan Akut: Nitrogliserin (sublingual) untuk penanganan Angina cepat. Onset cepat, durasi kerja 10-30 menit. Tablet nitrogliserin tidak stabil dan mudah kehilangan potensi.
  • Profilaksis: Sediaan lepas lambat nitrogliserin dan isosorbid dinitrat.

Contoh: Nitrogliserin dan Isosorbid Dinitrat.

Efek Samping Nitrat

  • Sakit kepala (vasodilatasi meningeal).
  • Pusing, refleks takikardia (penurunan tekanan darah arteri). Aktivasi baroreseptor menyebabkan refleks takikardia.
  • Hipotensi ortostatik (jarang).
  • Toleransi (dapat dihilangkan dengan menghindari penggunaan dosis malam hari).

Mekanisme Kerja Beta-Blockers

Beta-blockers mengurangi kebutuhan oksigen dengan cara:

  • Menurunkan denyut jantung (terutama saat beraktivitas).
  • Efek inotropik negatif (menurunkan kontraktilitas otot jantung).
  • Menurunkan tekanan darah (terutama tekanan darah sistolik selama exercise).
  • Mengurangi total perifer resistensi (menurunkan beban kerja jantung).

Beta-blockers digunakan untuk profilaksis pada ekstensional anjaina (Angina akibat aktivitas berlebih). Tidak efektif pada Angina varian karena beta-blockers non-selektif dapat memblok reseptor beta-2 menyebabkan vasokonstriksi.

Contoh: Atenolol, Metoprolol, dan Propranolol.

Kontraindikasi: Pasien dengan riwayat asma, depresi, bradikardia, atau gangguan pada nodus sinoatrial dan atrioventrikular.

Mekanisme Kerja Calcium Channel Blockers

Calcium Channel Blockers memblok masuknya kalsium melalui kanal type L di otot jantung dan pembuluh darah.

  • Mengurangi kebutuhan oksigen dengan:
    • Menurunkan denyut jantung.
    • Menurunkan kontraktilitas jantung.
    • Menurunkan afterload (penurunan total resistensi perifer).
  • Meningkatkan aliran darah arteri koroner.

Digunakan untuk pengobatan Angina varian (vasospasme Arteri koroner).

  • Dihidropiridine: Amlodipin dan Nifedipin (selektif di pembuluh darah).
  • Nondihydropyridine: Diltiazem dan Verapamil (aktif di otot jantung).

Ranolazine

Antiangina alternatif baru untuk pasien yang tidak dapat mentoleransi antiangina lainnya.

  • Memblok arus Na+ plateu pada potensial aksi.
  • Secara tidak langsung menurunkan influx ion kalsium pada fase 2 (efek inotropik negatif).
  • Menurunkan kebutuhan oksigen.

Dosis tinggi dapat memperpanjang gelombang QT (aritmogenik).

Kesimpulan

Video ini membahas farmakologi antiangina, meliputi definisi angina pectoris, penyebabnya (ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen), dan mekanisme kerja berbagai golongan obat seperti nitrat, beta-blockers, calcium channel blockers, dan ranolazine. Penjelasan mencakup detail tentang efek obat pada preload, afterload, kontraktilitas jantung, dan resistensi perifer, serta indikasi dan kontraindikasi penggunaan obat-obatan tersebut.

Chat with this Video

AI-Powered

Hi! I can answer questions about this video "FARMAKOLOGI ANTIANGINA". What would you like to know?

Chat is based on the transcript of this video and may not be 100% accurate.

Related Videos

Ready to summarize another video?

Summarize YouTube Video