ESPA4317 Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan - Prinsip2 Ekonomi SDAL

By Universitas Terbuka TV

EconomicsScienceEnvironment
Share:

Key Concepts:

  • Sumber daya alam non-renewable (tidak dapat diperbarui) vs. renewable (dapat diperbarui)
  • Deplesi optimal (optimal depletion)
  • Opportunity cost (biaya peluang/korbanan)
  • Hukum Hotelling dan Gray (Hotelling's rule and Gray's rule)
  • Fungsi reproduksi (reproduction function)
  • Optimal timing (waktu optimal)
  • Hukum Fisher (Fisher's law): Once and for all forest vs. Rotasi (rotation)
  • Model statik vs. dinamik (static vs. dynamic model)
  • Prinsip equi-marginal (equi-marginal principle)
  • Model Gordon-Schaefer (Gordon-Schaefer model)
  • Prinsip Clark-Munro (Clark-Munro model)
  • Jasa lingkungan (environmental services)
  • Total Economic Valuation (TEV)
  • Willingness to pay (WTP)
  • Use value vs. Non-use value
  • Existent value
  • Beyond PDB (Beyond GDP)
  • PDB Hijau (Green GDP)
  • SDGs (Sustainable Development Goals)
  • Healthy and productive natural system

1. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Karakteristiknya:

  • Sumber Daya Alam Non-Renewable:
    • Karakteristik: Stok terbatas (finite), tidak memiliki fungsi reproduksi (non-reproducible). Contoh: tambang, minyak.
    • Prinsip Ekonomi: Deplesi optimal. Tujuannya memaksimalkan manfaat dengan kendala stok terbatas. Ada opportunity cost jika penundaan atau percepatan eksploitasi tidak tepat.
    • Hukum Fundamental: Hukum Hotelling dan Gray. Laju manfaat pengambilan sumber daya harus setara dengan biaya korbanan (misalnya, suku bunga deposito). Jika laju manfaat lebih besar dari suku bunga, penambangan bisa diperpanjang, dan sebaliknya.
  • Sumber Daya Alam Renewable:
    • Karakteristik: Memiliki fungsi reproduksi. Contoh: hutan, perikanan.
    • Prinsip Ekonomi:
      • Hutan: Optimal timing penebangan. Mempertimbangkan volume kayu dan potensi pelapukan.
      • Perikanan: Memaksimalkan manfaat ekonomi dengan mempertimbangkan biaya.
    • Hukum Fundamental:
      • Hutan: Hukum Fisher (Once and for all forest vs. Rotasi). Hukum rotasi mempertimbangkan siklus tebang dan tanam. Laju manfaat harus setara dengan biaya korbanan (suku bunga).
      • Perikanan: Model statik (Gordon-Schaefer) dan dinamik (Clark-Munro). Model statik tidak mempertimbangkan waktu, fokus pada equi-marginal principle (Marginal Cost = Marginal Benefit). Model dinamik (Clark-Munro) mempertimbangkan biaya korbanan dan suku bunga dalam menentukan waktu panen optimal.
  • Jasa Lingkungan (Environmental Services):
    • Karakteristik: Jasa yang tidak dikonsumsi langsung, tetapi dinikmati melalui interaksi ekosistem. Contoh: udara bersih, air bersih, keanekaragaman hayati.
    • Prinsip Ekonomi: Karena tidak memiliki pasar (non-market), diperlukan valuasi ekonomi untuk menilai nilai jasa lingkungan. Menggunakan konsep willingness to pay (WTP) untuk restorasi atau keberadaan lingkungan. Metode: Contingent valuation.

2. Penerapan Deplesi Optimal dan Pemanenan Optimal:

  • Deplesi Optimal (Non-Renewable): Grafik menunjukkan laju manfaat harus setara dengan biaya korbanan. Titik-titik pada grafik menunjukkan kapan dan berapa banyak sumber daya harus diambil agar optimal.
  • Pemanenan Optimal (Renewable):
    • Hutan: Waktu penebangan optimal (misalnya, 60 tahun) yang menghasilkan manfaat maksimum.
    • Perikanan: Kurva penerimaan dan biaya. Static equilibrium tercapai saat jarak antara penerimaan dan biaya tertinggi (I bintang). Open access menyebabkan input berlebihan dan manfaat nol.

3. Valuasi Ekonomi Jasa Lingkungan:

  • Tujuan: Mengkuantifikasi nilai-nilai atau kontribusi sumber daya alam yang tidak terpasarkan menjadi nilai ekonomi.
  • Konsep: Memahami use value (pemanfaatan langsung) dan non-use value (tidak dimanfaatkan langsung, contoh: nilai eksistensi).
  • Metode:
    • Survei: Menanyakan willingness to pay.
    • Berdasarkan bukti: Harga implisit (implicit price), contoh: biaya perjalanan ke tempat wisata (travel cost).
  • Contoh: Nilai hutan tropis (dolar per acre atau hektar) untuk rekreasi, penyegar udara, dll.

4. Peran Sumber Daya Alam dalam Paradigma Pembangunan Baru:

  • Perubahan Paradigma: Dari PDB ke Beyond GDP, termasuk PDB Hijau (PDB yang disesuaikan dengan deplesi sumber daya alam dan kontribusi jasa lingkungan).
  • SDGs: Salah satu ciri adalah healthy and productive natural system. Sumber daya alam yang sehat menjadi modal pembangunan.
  • Implikasi: Pengelolaan sumber daya alam yang baik (tidak hanya eksploitasi) untuk menghasilkan barang dan jasa lingkungan.

5. Notable Quotes or Significant Statements:

  • "Selama laju manfaat dari pengambilan sumber daya alam tidak pulih ini lebih besar daripada suku bunga misalnya, maka mungkin bisa saya perpanjang itu umur penambangan."
  • "Kalau sumber daya alamnya sakit, maka pembangunan juga sakit, tapi kalau sumber daya alamnya sehat, maka pembangunan juga sehat."

6. Synthesis/Conclusion:

Kuliah ini menekankan pentingnya memahami prinsip-prinsip ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Baik sumber daya alam yang non-renewable maupun renewable memerlukan pendekatan yang berbeda dalam memaksimalkan manfaat ekonomi dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan. Valuasi ekonomi menjadi penting untuk menilai jasa lingkungan yang tidak terpasarkan. Paradigma pembangunan juga bergeser ke arah yang lebih berkelanjutan dengan memasukkan faktor lingkungan dalam perhitungan ekonomi makro. Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan berkontribusi pada healthy and productive natural system dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Chat with this Video

AI-Powered

Hi! I can answer questions about this video "ESPA4317 Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan - Prinsip2 Ekonomi SDAL". What would you like to know?

Chat is based on the transcript of this video and may not be 100% accurate.

Related Videos

Ready to summarize another video?

Summarize YouTube Video