Dahulukan Akhlak Sebelum Ilmu | Ustadz Abdul Somad
By Ustadz Abdul Somad Official
Key Concepts
Masjid di era digital, akidah, fikih, akhlak, tasawuf modern, digitalisasi dakwah, peran remaja masjid, pendidikan Islam, kitab kuning, ikhtilaf, tauliah penceramah, komunikasi inklusif, manajemen kalbu, Tahsin Al-Quran, ilmu bermanfaat (ilmun yuntafau), pemanfaatan media digital dalam dakwah.
Peran Masjid di Era Digital
Perubahan Paradigma
- Dulu vs. Sekarang: Dulu orang datang ke masjid untuk mendengarkan tausiah, sekarang banyak yang datang untuk merekam dan membuat konten. Tidak semua fokus mendengarkan.
- Akses Kajian: Kajian bisa dinikmati di mana saja, tidak harus di masjid. Ini memungkinkan kajian ulama terdahulu yang tidak terekam bisa diakses.
- Ikhtilaf: Dulu ikhtilaf muncul karena tidak ada rekaman. Sekarang, dengan adanya multimedia, ikhtilaf bisa diluruskan. Contoh: perbedaan bacaan Basmalah dalam mazhab.
Evolusi Media Dakwah
- Era Kaset: K.H. Zainuddin MZ menjadi fenomena dengan tausiahnya yang direkam dalam kaset.
- Era YouTube: Kajian lebih mudah diakses dan disimpan.
- Era TikTok: Konten lebih pendek dan ringkas.
- Masa Depan: Bentuk media dakwah akan terus berkembang.
Tiga Pilar Kajian Masjid
- Akidah:
- Materi: Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatulil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniah, Qudrat, Iradat, Ilmun, Hayat, Sama, Bashar, Kalam.
- Referensi: Kitab "Akidah Ahli Sunah Wal Jamaah Sifat 50" karya K.H. Muhammad Idrus Ramli.
- Metode: Penggunaan infokus untuk membantu jamaah fokus.
- Fikih:
- Referensi: Kitab "Fikih Islam" karya Sulaiman Rasyid (alumni Al-Azhar Mesir, 1935). Kitab ini membahas fikih sistematis dalam bahasa Indonesia, meliputi salat, zakat, haji, umrah, siasah, warisan, fardu kifayah.
- Akhlak:
- Materi: Tawadu, rendah hati, menjaga diri dari riya, sum'ah, takbur, hasad, dengki, busuk hati.
- Contoh Kajian: Manajemen Qalbu (hati). Perlu diperhatikan perbedaan antara "qalbu" (hati) dan "kalbu" (anjing).
- Referensi: Kitab tasawuf modern Buya Hamka, ditulis saat beliau di penjara. Syair-syair indah lahir dari hati yang hancur.
Masjid Ideal di Era Digital
- Fasilitas: Layar infokus, sound system yang baik.
- Program: Kajian akidah, fikih, akhlak, dan Tahsin Al-Quran. Contoh: Program Jumat dibagi empat (akidah, fikih, akhlak, Tahsin).
- SDM: Remaja masjid diberdayakan untuk membuat konten digital (syuting, editing, uploading).
- Spesialisasi Penceramah: Penceramah sebaiknya memiliki tauliah (sertifikat) dari otoritas yang berwenang. Diusulkan adanya "SIM" untuk penceramah (SIM A, SIM B, SIM C) berdasarkan kompetensi.
- Komunikasi Inklusif: Masjid harus terbuka untuk semua kalangan, memanfaatkan media sosial untuk menjangkau jamaah.
Pemanfaatan Digital dalam Dakwah
Peran Remaja Masjid
- Pelatihan Digital: Remaja masjid dilatih untuk membuat channel YouTube, syuting, editing, dan uploading konten.
- Pembagian Tugas: Remaja masjid dibagi tugas untuk berbagai kegiatan (kajian subuh, dll.).
- Media Sosial: Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang kegiatan masjid.
Pengelolaan Jamaah
- Database Jamaah: Membuat database jamaah (grup WA, dll.) dan mengklasifikasikannya (kelas A, kelas F, kelas Z).
- Komunikasi Personal: Menyapa jamaah secara personal melalui WA (menanyakan kabar, memberikan ucapan duka, dll.).
- Layanan Informasi: Menyediakan layanan informasi "Anda Bertanya, Ustadz Menjawab" melalui nomor kontak yang disediakan.
Pemanfaatan Ilmu yang Bermanfaat (Ilmun Yuntafau)
- Konten Digital: Video YouTube, infokus, slide PowerPoint yang diambil dan dimanfaatkan orang lain menjadi amal jariyah.
- Tidak Klaim: Tidak perlu mengklaim kepemilikan konten yang sudah dibagikan.
Pendidikan Islam di Era Digital
Pondok Pesantren
- Kitab Kuning: Pondok pesantren masih membaca kitab-kitab klasik (kutubut turats), seperti Sahih Bukhari dan Muwatta' Imam Malik.
- Sanad: Pentingnya sanad dalam periwayatan ilmu. Ilmu harus didapatkan dari guru yang memiliki sanad yang jelas sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
- Metode Pembelajaran: Menggunakan metode yang sistematis dan terstruktur.
Tantangan dan Solusi
- Kesulitan Belajar Bahasa Arab: Memulai dengan bahasa Indonesia, menggunakan kitab-kitab terjemahan, dan memanfaatkan media digital untuk belajar.
- Kurangnya Fokus Jamaah: Menggunakan infokus untuk membantu jamaah fokus saat kajian.
- Keterbatasan Waktu Jamaah: Membuat kajian yang ringkas dan mudah dipahami.
Manajemen Kalbu
- Definisi: Menjaga hati dari penyakit-penyakit hati (riya, sum'ah, takbur, hasad, dengki, dll.).
- Implementasi: Mengadakan kajian khusus tentang manajemen kalbu.
- Tahsin Al-Quran: Memperbaiki bacaan Al-Quran agar tidak salah dan dilaknat oleh Al-Quran.
Kesimpulan
Masjid di era digital memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan dakwah Islam. Dengan memanfaatkan teknologi dan media digital, masjid dapat menjangkau jamaah yang lebih luas dan memberikan pendidikan Islam yang berkualitas. Namun, perlu diperhatikan juga dampak negatif dari digitalisasi dan pentingnya pengelolaan yang baik agar dakwah yang disampaikan efektif dan bermanfaat. Pemanfaatan media digital harus diimbangi dengan penguatan akidah, fikih, akhlak, dan Tahsin Al-Quran.
Chat with this Video
AI-PoweredHi! I can answer questions about this video "Dahulukan Akhlak Sebelum Ilmu | Ustadz Abdul Somad". What would you like to know?