Bitcoin Is Stupid (2)
By Tjandra Tedja
FinanceTechnologyBusiness
Share:
Bitcoin: Sejarah, Teknologi, dan Masa Depan
Key Concepts: Bitcoin, Satoshi Nakamoto, Criptocarensi, Blockchain, Mining, Sentralisasi vs. Desentralisasi, Fluktuasi Harga, Spekulasi, Mt. Gox, GPU, ASIC, Mining Solo, Mining Pool, Cloud Mining.
1. Sejarah dan Perkembangan Bitcoin
- Awal Mula: Pada Agustus 2008, domain bitcoin.org terdaftar. Dua bulan kemudian, Satoshi Nakamoto (identitas misterius) mempublikasikan paper berjudul "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" di milis kriptografi. Satoshi Nakamoto secara permanen dikaitkan sebagai pencipta Bitcoin, namun identitasnya tetap tidak diketahui.
- Kelahiran Bitcoin: Pada 3 Januari 2009, program komputer (30.000 baris kode) menandai lahirnya Bitcoin. Bitcoin tidak memiliki bentuk fisik, melainkan mata uang digital yang dikelola oleh perangkat lunak otonom berbasis blockchain.
- Transaksi Pertama: Pada 22 Mei 2010, Laszlo Hanyecz membeli dua pizza Papa John's dengan 10.000 Bitcoin, menandai transaksi riil Bitcoin pertama. Saat itu, nilai Bitcoin sangat rendah.
- Kenaikan Harga Awal: Juli 2010, harga Bitcoin naik dari $0,0008 menjadi $0,08 per Bitcoin.
- Lonjakan dan Kejatuhan 2013: Akhir 2013, Bitcoin melonjak menjadi $1.000 per Bitcoin, lalu turun separuhnya dalam beberapa bulan karena peretasan dan kebangkrutan Mt. Gox.
- Peretasan Mt. Gox: Tahun 2014, Mt. Gox (exchange criptocarensi terbesar saat itu) di-hack, mencuri 850.000 Bitcoin (sekitar $400-500 juta), merusak kredibilitas Bitcoin.
- Puncak Harga 2017: Tahun 2017, Bitcoin mencapai puncaknya di $20.000 per Bitcoin.
- Harga Saat Ini (November 2020): Saat video dibuat (6 November), harga Bitcoin adalah $15.650 (sekitar Rp 234 juta). Harga Bitcoin sangat fluktuatif.
- Jumlah Criptocarensi: Ada lebih dari 1600 criptocarensi di dunia, namun Bitcoin adalah yang paling sukses.
2. Teknologi Blockchain di Balik Bitcoin
- Sentralisasi vs. Desentralisasi: Sistem keuangan tradisional diregulasi oleh bank sentral. Bitcoin bertujuan membypass pengawasan bank sentral untuk privasi dan efisiensi.
- Blockchain: Teknologi blockchain adalah sistem database terdistribusi. Data disimpan di banyak tempat (nodes) dan tidak bisa diedit atau dihapus, hanya bisa dicatat.
- Nodes: Titik pemrosesan atau titik penyimpanan data dalam jaringan blockchain.
- Keamanan Blockchain: Blockchain dianggap aman, namun tetap rentan terhadap peretasan (contoh: Mt. Gox).
- Fungsi Bank Sentral Dihilangkan: Bitcoin menghilangkan fungsi Bank Sentral, sehingga berpotensi disalahgunakan untuk pencucian uang dan pendanaan terorisme.
3. Bitcoin Mining (Penambangan Bitcoin)
- Definisi: Mining Bitcoin adalah proses mendapatkan Bitcoin tanpa membeli, dengan memvalidasi transaksi di jaringan blockchain.
- Proses: Miners menggunakan komputer untuk memvalidasi transaksi, memverifikasi, mencatat, dan menambahkan ke jaringan Bitcoin. Sebagai imbalan, mereka mendapatkan Bitcoin.
- Evolusi Peralatan Mining:
- Awalnya menggunakan CPU (Intel i7, i5, i3).
- Kemudian beralih ke GPU (Graphic Processing Unit) yang lebih cepat.
- Berkembang lagi ke FPGA (Field Programmable Gate Array).
- Terakhir, ASIC (Application Specific Integrated Circuit) adalah yang paling canggih dan mahal.
- Metode Mining:
- Mining Solo: Menambang sendirian menggunakan ASIC. Hasilnya bisa satu Bitcoin per lima tahun.
- Mining Pool: Menambang bersama-sama dengan penambang lain. Ada biaya pendaftaran.
- Cloud Mining: Menyewa peralatan mining. Ada biaya sewa dan biaya harian.
- Risiko Mining: Mining dengan komputer biasa berisiko kerusakan karena panas. Mining pool dan cloud mining berisiko penipuan.
4. Pasokan Bitcoin Terbatas dan Masa Depan
- Pasokan Terbatas: Total Bitcoin yang akan ditambang adalah 21 juta koin.
- Jangka Waktu: Penambangan Bitcoin diperkirakan selesai pada tahun 2140.
- Jumlah yang Sudah Ditambang: Saat ini (November 2020), sudah ada 18,5 juta Bitcoin yang ditambang.
- Pertanyaan Masa Depan: Siapa yang akan memvalidasi transaksi setelah semua Bitcoin ditambang? Ini menjadi perdebatan di antara ahli blockchain.
- Spekulasi: Kelangkaan Bitcoin membuat orang berspekulasi harganya akan terus naik.
5. Kesimpulan
Bitcoin adalah mata uang digital yang diciptakan dari program komputer dan diakui oleh komunitas. Harganya sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh spekulasi. Teknologi blockchain mendasari Bitcoin, namun tetap rentan terhadap peretasan. Masa depan Bitcoin tidak pasti, namun kelangkaannya membuat orang terus berspekulasi. "Di dunia ini tidak ada yang pasti yang pasti dari segala sesuatu itu adalah ketidakpastian itu sendiri."
Chat with this Video
AI-PoweredHi! I can answer questions about this video "Bitcoin Is Stupid (2)". What would you like to know?
Chat is based on the transcript of this video and may not be 100% accurate.