1425H Surat #105 - Al Fiil - Gajah - Tafsir Al Mishbah MetroTV 2004

By Simpan Sehat

EducationReligion
Share:

Surah Al-Fil: Pasukan Bergajah dan Pertolongan Allah

Key Concepts:

  • Surah Al-Fil: Surah ke-19 yang diturunkan di Makkah, menceritakan tentang peristiwa pasukan bergajah Abraha yang ingin menghancurkan Ka'bah.
  • Abraha: Penguasa Yaman yang membangun tempat peribadatan dan ingin mengalihkan perhatian orang dari Ka'bah.
  • Pasukan Bergajah: Pasukan Abraha yang terdiri dari gajah (jumlah bervariasi menurut riwayat, dari 1 hingga 1000) yang menuju Makkah.
  • Abdul Muthalib: Kakek Nabi Muhammad SAW, yang menemui Abraha untuk meminta kembali unta-untanya.
  • Kaid: Tipu daya, rencana tersembunyi. Dalam konteks ini, rencana Abraha untuk menguasai Makkah.
  • Thadlil: Kesesatan, tidak mencapai sasaran.
  • Thairan Ababil: Burung-burung berbondong-bondong yang dikirim Allah untuk menghancurkan pasukan bergajah.
  • Sijil: Batu-batu yang dilemparkan burung Ababil. Ada dua penafsiran: (1) batu yang tercatat nama-nama yang akan dikenai, (2) batu dari tanah yang sudah terbakar.
  • Asfim Makul: Daun yang dimakan ulat, menggambarkan kehancuran total.
  • Sunatullah: Hukum alam, kebiasaan yang terjadi secara umum.
  • Inayatullah: Pertolongan Allah, intervensi ilahi di luar hukum alam.
  • Madad: Pertolongan Tuhan (dalam tasawuf).
  • Taufik: Persesuaian kehendak manusia dengan kehendak Tuhan.

1. Latar Belakang Surah Al-Fil

  • Surah Al-Fil menceritakan peristiwa penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah dari Yaman yang dipimpin oleh Abraha. Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, sehingga tahun tersebut dikenal sebagai "Tahun Gajah".
  • Abraha membangun tempat peribadatan di Yaman dan berencana mengalihkan perhatian orang dari Ka'bah.
  • Marah atas tindakan Abraha, beberapa penduduk Makkah melakukan vandalisme di tempat peribadatan tersebut. Abraha marah dan memutuskan untuk menghancurkan Ka'bah.

2. Perjalanan Pasukan Bergajah dan Dialog dengan Abdul Muthalib

  • Pasukan Abraha tiba di dekat Makkah (sekitar 3,5 km dari kota). Jumlah gajah bervariasi menurut riwayat.
  • Penduduk Makkah merasa tidak mampu menghadapi pasukan tersebut.
  • Abdul Muthalib menemui Abraha dan meminta agar unta-untanya dikembalikan. Abraha terkejut karena Abdul Muthalib tidak membela Ka'bah. Abdul Muthalib menjawab bahwa unta adalah miliknya, dan Ka'bah adalah milik Tuhan, jadi biarlah Tuhan yang membelanya.

3. Penafsiran Ayat-Ayat Surah Al-Fil

  • "Alam tara kaifa fa'ala rabbuka biashhabil fil": "Apakah engkau tidak melihat bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?" Kata "melihat" di sini bisa berarti melihat dengan mata kepala sendiri (jika peristiwa itu terjadi di depan mata) atau mengetahui dengan pasti (jika peristiwa itu sudah berlalu). Kata "fa'ala" jika pelakunya adalah manusia, biasanya memberi kesan perbuatan buruk. Namun, jika pelakunya adalah Allah, maka itu berarti siksa atau ancaman siksa. Jadi, ayat ini berarti Tuhan menjatuhkan siksa kepada pasukan bergajah.
  • "Alam yaj'al kaidahum fi tadlil": "Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?" Kaid (tipu daya) adalah melakukan sesuatu yang tersembunyi yang dinampakkan sebagai sesuatu yang bukan seperti itu. Abraha menyatakan tujuannya adalah menghancurkan Ka'bah, tetapi sebenarnya ada tujuan tersembunyi, yaitu menguasai Makkah. Makkah saat itu belum dikuasai oleh Persia atau Romawi. Abraha sengaja membuat tempat peribadatan itu dihina agar dia punya alasan untuk menyerang Makkah.
  • "Wa arsala 'alaihim thairan ababil": "Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong."
  • "Tarmihim bihijaratim min sijil": "Yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar." Sijil bisa berarti batu yang tercatat nama-nama yang akan dikenai, atau batu dari tanah yang sudah terbakar.
  • "Faja'alahum ka'asfim ma'kul": "Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." Asfim makul adalah daun-daun yang rontok dari pohon yang dimakan binatang, lalu binatang itu mengeluarkan kotorannya. Ini menggambarkan kehancuran total.

4. Analogi dalam Fragmen Drama

  • Fragmen drama menggambarkan seorang pengusaha bernama Wi yang berencana menggusur makam dan masjid untuk membangun mall. Rencananya bocor ke media, dan Wi marah. Dia memerintahkan anak buahnya untuk menyerang kantor berita.
  • Salah satu anak buahnya, Roy, ragu-ragu karena dia ingat kisah pasukan Abraha yang dihancurkan oleh burung Ababil. Roy merasa bahwa menyerang kantor berita adalah tindakan angkara murka, dan mereka akan menjadi korban seperti pasukan gajah.
  • Roy dan teman-temannya memutuskan untuk tidak melaksanakan perintah Wi. Sekretaris Wi, Ratna, juga memutuskan untuk keluar dari perusahaan karena tidak tahan dengan sikap Wi yang arogan dan tidak manusiawi.

5. Diskusi dan Penjelasan Ustadz

  • Kemenangan dan kekalahan tidak hanya ditentukan oleh besar dan sempurnanya alat-alat yang digunakan, tetapi juga oleh izin Allah.
  • Allah menetapkan sistem (sunatullah) untuk mencapai kemenangan, yaitu persiapan yang baik, mental yang kuat, dan peralatan yang sempurna. Tetapi ada faktor lain yang lebih dominan, yaitu izin Allah (inayatullah).
  • Kisah pasukan Abraha menggambarkan inayatullah, bukan sunatullah. Ini adalah Pertolongan Allah yang di luar kebiasaan.
  • Contoh inayatullah: seorang bayi selamat dari kecelakaan pesawat, kelahiran Nabi Muhammad SAW di masyarakat yang tidak menghormati wanita, seseorang sembuh tanpa makan obat.
  • Inayatullah bisa diraih jika kita berusaha dan bersabar.

6. Pertanyaan dan Jawaban

  • Bagaimana cara mendapat inayatullah? Jawab: Bersabar, bertakwa, dan bersungguh-sungguh dalam berusaha. Tuhan tidak memberikan inayah-Nya kecuali setelah melihat bahwa kita bersungguh-sungguh.
  • Apakah burung Ababil itu burung biasa atau burung luar biasa? Jawab: Ada riwayat yang mengatakan bahwa Abdul Muthalib melihat seekor burung yang tidak seperti burung-burung biasa. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa burung Ababil adalah burung biasa yang membawa kuman penyakit.

7. Kesimpulan

  • Tuhan punya rencana dan turun tangan (inayatullah). Untuk memperoleh inayatullah, kita perlu mendekatkan diri kepada-Nya.
  • Pertolongan dan kemenangan bersumber dari Allah SWT. Jangan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi selalu kaitkan kekuatan dan pengetahuan dengan Allah SWT.
  • Kehancuran pasukan Abraha adalah semata-mata karena inayatullah. Allah tidak berkenan membiarkan kota Makkah dikuasai oleh orang kafir.

Chat with this Video

AI-Powered

Hi! I can answer questions about this video "1425H Surat #105 - Al Fiil - Gajah - Tafsir Al Mishbah MetroTV 2004". What would you like to know?

Chat is based on the transcript of this video and may not be 100% accurate.

Related Videos

Ready to summarize another video?

Summarize YouTube Video